MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA.
Indonesia merupakan negara yang memiliki
jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah
penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk
membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan.
Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di
Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi
hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan
manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh
Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia
berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China,
India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia
dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah
penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah
penduduk Indonesia semakin bertambah.
Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili
jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk
di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini
tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas
tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya
lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber
daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa
lain, dsb.
Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk
yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia
memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai
kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya
populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan
permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting
lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi
masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang
gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait
dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai,
daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang
sama demi keseimbangan alam.
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang
besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok
menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja
sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk
menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada
membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu
pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan
tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang
dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan
lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan
ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga
wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang
sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah
penduduk Indonesia.
2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang
mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk.
Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin
meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka
semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan
Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan
baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas
umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju
pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan
kini ditangani oleh BKKBN.
Dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu
tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase
pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam
penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka
pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk
Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun
merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia
Indonesia.
Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan
terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber
daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan
dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena
itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program
yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB,
penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan
laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan
dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan
survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan
provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang
berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia
mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi,
trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah.
Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada
permasalahan pemerataan pembangunan.
Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk,
karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu
basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak
bertempat tinggal di daerah datar
Sumber air
Perhubangan atau transportasi
Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
B. Non Demografis Bersifat Kualitatif
1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus
digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi
penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan
bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi.
Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan jugakesehatan pada masyarakat.
Bagaimana penurunan yang terjadi pada
angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap
1000 kelahiran per tahun. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam
bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga
posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada
saat ini.
Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi
status gizi buruk yang ada di Indonesia tahun 1998-2003. Pemenuhan Gizi yang
baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan
kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi
akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari
grafik di bawah ini, masih banyak terdapat balita yang mengalami gizi kurang
bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih
perlu dilakukan.
Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat
dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population
Da
ta Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun
sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan
usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka
harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik.
Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk.
Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan
kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati
kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2. Pendidikan Yang Rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih
tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar
penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan
menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia
sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat
banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas
pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikanbangsa Indonesia masih pada
angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.
Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya
indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM
berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi
diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak
orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang
menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di
bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang
terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan
usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa
tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan
bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan
produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya
peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan
membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.
Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikandiharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan
penduduk.
3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau
Indonesia bukan termasuk negara miskin menurutPBB namun dalam kenyataannya lebih
dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih
disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam
yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika
meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya
ini.
Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat
signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati
penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri
mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi
terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah
diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara
Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.
Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang
penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya
namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke
sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin
tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini
dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia
menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan
dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran
rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia
yang merdeka seutuhnya.
SOLUSI.
Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan
dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah
kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasimerupakan perpindahan penduduk
dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang
yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka
biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan
di bagian Nusantara yang masih jarang penduduk.
Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.
Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting
mengingat kekayaan alam yang merupakan modal pokok dalam pembangunan nasional,
yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara
optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya
dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari
berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan paratransmigran umum ketika di daerah
asal. Transmigrasi umum di Kalimantan
Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal (
hardjosoenarto dalam Friedrich, 1980:94 ). Transmigrasi adalah perpindahan
tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang
melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).
yang lain.
melaksanakan program KB atau Keluarga
Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga
secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.
menunda masa perkawinan.
penambahan dan penciptaan lapangan kerja,
meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
mengurangi kepadatan penduduk dengan programtransmigrasi.
meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.
DEFINISI MIGRASI.
Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara
(migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah
(negara) lain.
Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.
Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih.
Migran sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sikuler biasanya adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha warung tegal, yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
Migran ulang-alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya secara teratur, (misal setiap hari atau setiap minggu), pergi ke tempat lain untuk bekerja, berdagang, sekolah, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya secara teratur pula (missal pada sore atau malam hari atau pada akhir minggu). Migran ulang-alik biasanya menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih banyak pada waktu tertentu, misalnya pada siang hari.
DEFINISI HAM
HAM
(Hak Asasi Manusia)
(Hak Asasi Manusia)
PENGERTIAN
HAK ASASI SECARA UMUM
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
MACAM-MACAM
HAM
1.Hak
asasi pribadi(personal right)
Contohnya :
Hak mengemukakan pendapat
Hak memeluk agama
Hak beribadah
Hak kebebasan berorganisasi/berserikat
Contohnya :
Hak mengemukakan pendapat
Hak memeluk agama
Hak beribadah
Hak kebebasan berorganisasi/berserikat
2.
Hak asasi ekonomi (property right)
Contohnya :
Hak memiliki sesuatu
Hak membeli dan menjual
Hak mengadakn suatu perjanjian/kontrak
Hak memilih pekerjaan
Contohnya :
Hak memiliki sesuatu
Hak membeli dan menjual
Hak mengadakn suatu perjanjian/kontrak
Hak memilih pekerjaan
3.Hak
asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan hukum
dan pemerintahan(right of legal equality)
Contohnya :
Hak persamaan hukum
Hak asas praduga tak bersalah
dan pemerintahan(right of legal equality)
Contohnya :
Hak persamaan hukum
Hak asas praduga tak bersalah
Hak
untuk diakui sebagai WNI
Hak ikut serta dalam pemerintahan
Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
Hak mendirikan partai politik
Hak ikut serta dalam pemerintahan
Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
Hak mendirikan partai politik
4.
Hak asasi politik(political right)
Contohnya :
Hak untuk diakui sebagai WNI
Hak ikut serta dalam pemerintahan
Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
Hak mendirikan partai politik
Contohnya :
Hak untuk diakui sebagai WNI
Hak ikut serta dalam pemerintahan
Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
Hak mendirikan partai politik
5.Hak
asasi sosial dan budaya(social and cultural right)
Contohnya :
Hak untuk memilih pendidikan
Hak mendapat pelayana kesehatan
Hak mengembangkan kebudayaan
Contohnya :
Hak untuk memilih pendidikan
Hak mendapat pelayana kesehatan
Hak mengembangkan kebudayaan
6.
Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(procedural right)
Contohnya :
Hak mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan,penangkapan,peradilan dan pembelaan hokum
(procedural right)
Contohnya :
Hak mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan,penangkapan,peradilan dan pembelaan hokum
Ciri-ciri
Hak Asasi Manusia di Indonesia
• Bersifat Hakiki: HAM sudah ada sejak manusia lahir
• Bersifat universal: HAM berlaku umum untuk dan mengenai semua orang, di mana saja dan kapan saja, tanpa memandang jenis kelamin dan kondisi psikosomatis, ras, agama, suku bangsa, negara, pandangan hidup, dan pandangan politik.
• Kepemilikannya bersifat kodrati, dan karena itu spiritual. Maksudnya, HAM itu inheren dalam kodrat kemanusiaan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sejak kita diciptakan dan dilahirkan, dan karena itu hak-hak asasi itu dipandang sebagai karunia pemberian Sang Pencipta. Ciri kodrati dan spiritual ini tampak dalam kenyataan bahwa manusia tidak bisa menjalani kehidupannya sebagaimana layaknya tanpa hak-hak itu, dan dengan hak-hak itu manusia dapat lebih memuliakan Tuhan Sang Penciptanya. Karena bersifat kodrati, HAM tidak dapat diserahkan pada pihak lain dan tidak dapat dibagi-bagi.
• Bersifat supralegal dan menuntut dengan keras pemenuhannya dari pihak lain, termasuk negara. Maksudnya, hak-hak asasi tidak pernah boleh dan tidak pernah bisa dilanggar, diperkosa, dibatasi dan ditiadakan/dihapus oleh pihak mana pun termasuk Negara.
• Bersifat Hakiki: HAM sudah ada sejak manusia lahir
• Bersifat universal: HAM berlaku umum untuk dan mengenai semua orang, di mana saja dan kapan saja, tanpa memandang jenis kelamin dan kondisi psikosomatis, ras, agama, suku bangsa, negara, pandangan hidup, dan pandangan politik.
• Kepemilikannya bersifat kodrati, dan karena itu spiritual. Maksudnya, HAM itu inheren dalam kodrat kemanusiaan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sejak kita diciptakan dan dilahirkan, dan karena itu hak-hak asasi itu dipandang sebagai karunia pemberian Sang Pencipta. Ciri kodrati dan spiritual ini tampak dalam kenyataan bahwa manusia tidak bisa menjalani kehidupannya sebagaimana layaknya tanpa hak-hak itu, dan dengan hak-hak itu manusia dapat lebih memuliakan Tuhan Sang Penciptanya. Karena bersifat kodrati, HAM tidak dapat diserahkan pada pihak lain dan tidak dapat dibagi-bagi.
• Bersifat supralegal dan menuntut dengan keras pemenuhannya dari pihak lain, termasuk negara. Maksudnya, hak-hak asasi tidak pernah boleh dan tidak pernah bisa dilanggar, diperkosa, dibatasi dan ditiadakan/dihapus oleh pihak mana pun termasuk Negara.
Contoh
Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Berikut
ini adalah beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
Adapun contoh kasus pelanggarah HAM yang akan dipublikasikan meliputi kasus
pelanggaran HAM yang sudah diajukan ke sidang pengadilan.
1.
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1984 dengan jumlah korban sebanyak 74 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penyerangan terhadap masa yang berunjuk rasa, dan penyelesaiannya sudah berlangsung di Pengadilan HAM ad hoc Jakarta pada tahun 2003 hingga 2004.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1984 dengan jumlah korban sebanyak 74 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penyerangan terhadap masa yang berunjuk rasa, dan penyelesaiannya sudah berlangsung di Pengadilan HAM ad hoc Jakarta pada tahun 2003 hingga 2004.
2.
Penculikan Aktivis 1998
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1984-1998 dengan jumlah korban sebanyak 23 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penghilangan secara paksa oleh pihak Militer terhadap para aktivis pro-demokrasi. Penyelesaian kasus ini sudah dilakukan di Pengadilan Militer untuk anggota tim mawar.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1984-1998 dengan jumlah korban sebanyak 23 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penghilangan secara paksa oleh pihak Militer terhadap para aktivis pro-demokrasi. Penyelesaian kasus ini sudah dilakukan di Pengadilan Militer untuk anggota tim mawar.
3.
Penembakan Mahasiswa Trisakti
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti terjadi pada tahun 1998 dengan jumlah korban sekitar 31 orang. Peristiwa ini tidandai dengan penembakan aparat terhadap mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Penyelesaian kasus ini sudah dilaksanakan di Pengadilan Militer bagi pelaku lapangan.
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti terjadi pada tahun 1998 dengan jumlah korban sekitar 31 orang. Peristiwa ini tidandai dengan penembakan aparat terhadap mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Penyelesaian kasus ini sudah dilaksanakan di Pengadilan Militer bagi pelaku lapangan.
4.
Kerusuhan Timor-Timur Pasca JajakPendapat
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1999 dengan jumlah korban sebanyak 97 orang. Peristiwa ini ditandai dengan Agresi Militer dan penyelesaiannya sudah dilakukan di Pengadilan HAM ad hoc Jakarta pada tahun 2002 hingga 2003.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1999 dengan jumlah korban sebanyak 97 orang. Peristiwa ini ditandai dengan Agresi Militer dan penyelesaiannya sudah dilakukan di Pengadilan HAM ad hoc Jakarta pada tahun 2002 hingga 2003.
5.
Peristiwa Abepura,Papua
Kasus pelanggaran HAM ini terjadi pada tahun 2000 dengan jumlah korban sebanayak 63 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penyisiran secara membabi buta terhadap pelaku yang diduga menyerang Mapolsek Abepura. Penyelesaian kasus ini sudah dilakukan di Pengadilan HAM di Makassar.
Kasus pelanggaran HAM ini terjadi pada tahun 2000 dengan jumlah korban sebanayak 63 orang. Peristiwa ini ditandai dengan penyisiran secara membabi buta terhadap pelaku yang diduga menyerang Mapolsek Abepura. Penyelesaian kasus ini sudah dilakukan di Pengadilan HAM di Makassar.
http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/
http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-macam-macam-ham.html
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=900&Itemid=900&limit=1&limitstart=2
http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-macam-macam-ham.html
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=900&Itemid=900&limit=1&limitstart=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar