Rabu, 10 April 2013

3. Faktor yg mempengaruhi perubahan Budaya

     

http://sosio-history.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_5.html

    Masyarakat erat kaitannya dengan perubahan. Dinamika di masyarakat terjadi di beberapa aspek. salah satunya adalah budaya yang ada di masyarakat. Perubahan budaya merupakan keniscayaan.  Budaya berubah karena dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1.    Perubahan norma
Salah satu fenomena perubahan budaya adalah modernisasi. Modernisasi, menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material dan sosial) yang bersifat atau berkualifikasi universal, rasional, dan fungsional. Lazimnya suka dipertentangkan dengan nilai-nilai tradisi. Modernisasi berasal dari kata modern (maju), modernity (modernitas), yang diartikan sebagai nilai-nilai yang keberlakuan dalam aspek ruang, waktu, dan kelompok sosialnya lebih luas atau universal, itulah spesifikasi nilai atau values. Sedangkan yang lazim dipertentangkan dengan konsep modern adalah tradisi, yang berarti barang sesuatu yang diperoleh seseorang atau kelompok melalui proses pewarisan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Umumnya tradisi meliputi sejumlah norma (norms) yang keberlakuannya tergantung pada (depend on) ruang (tempat), waktu, dan kelompok (masyarakat) tertentu. Artinya keberlakuannya terbatas, tidak bersifat universal seperti yang berlaku bagi nilai-nilai atau values. Sebagai contoh atau kasus, seyogianya manusia mengenakkan pakaianini merupakan atau termasuk kualifikasi nilai (value). Semua fihak cenderung mengakui dan menganut nilai atau value ini. Namun, pakaian model apa yang harus dikenakan itu? Perkara model pakaian yang disukai, yang disenangi, yang biasa dikenakan, itulah yang menjadi urusan norma-norma yang dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu, dan dari kelompok ke kelompok akan lebih cenderung beraneka ragam.
            Spesifikasi norma-norma dan tradisi bila dilihat atas dasar proses modernisasi adalah sebagai berikut, (1) ada norma-norma yang bersumber dari tradisi itu, boleh dikatakan sebagai penghambat kemajuan atau proses modernisasi, (2) ada pula sejumlah norma atau tradisi yang memiliki potensi untuk dikembangkan, disempurnakan, dilakukan pencerahan, atau dimodifikasi sehingga kondusif dalam menghadapi proses modernisasi, (3) ada pula yang betul-betul memiliki konsistensi dan relevansi dengan nilai-nilai baru. Dalam kaitannya dengan modernisasi masyarakat dengan nilai-nilai tradisi ini, maka ditampilkan spesifikasi atau kualifikasi masyarakat modern, yaitu bahwa masyarakat atau orang yang tergolong modern (maju) adalah mereka yang terbebas dari kepercayaan terhadap tahayul. Konsep modernisasi digunakan untuk menamakan serangkaian perubahan yang terjadi pada seluruh aspek kehidupan masyarakat tradisional sebagai suatu upaya mewujudkan masyarakat yang bersangkutan menjadi suatu masyarakat industrial. Modernisasi menunjukkan suatu perkembangan dari struktur sistem sosial, suatu bentuk perubahan yang berkelanjutan pada aspek-aspek kehidupan ekonomi, politik, pendidikan, tradisi dan kepercayaan dari suatu masyarakat, atau satuan sosial tertentu. Dari proses modernisasi ini dapat dijumpai perubahan norma-norma yang ada di dalam masyarakat yang turut mempengaruhi perubahan budaya. Contoh yang lainnya adalah mulai lunturnya nilai-nilai kesopanan generasi muda bangsa, mulai bergesernya norma kesusilaan masyarakat Indonesia yang notabene “orang Timur” sekarang lebih condong mengikuti norma-norma “orang Barat”, dan luntur/hilangnya kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya asli daerah. Hal ini juga sedikit banyak dipengaruhi proses modernisasi yang tanpa filter (saringan). Fenomena ini menunjukkan terjadinya pergeseran atau bahkan peruahan norma-norma yang terjadi di masyarakat.
2.    Sistem ide
Selain perubahan norma, sistem ide dapat mempengaruhi kebudayaan, misalnya munculnya ide atau gagasan baru. Konsep mengenai gagasan baru biasanya muncul karena dilatarbelakangi oleh keadaan yang dirasa tidak adil oleh masyarakat. Baik itukesenjangan sosial, pembedaan masyarakat berdasarkan kelas-kelas, atau pembodohan yang dilakukan secara terstruktur. Perubahan sistem ide dapat dilihat saat feodalisme runtuh. Di sana muncul paham liberalisme yang menyakatakan bahwa seluruh manusia, siapa pun ia, harus dipandang sama di depan hukum. Feodalisme yang membagi masyarakat ke dalam kelas bangsawan dan budak telah merampas hak-hak masyarakat. Mereka yang tergolong bangsawan diperlakukan secara istimewa, sementara rakyat tidak ada penghormatan sama sekali. Konsep mengenai pembagian masyarakat berdasarkan kelas kemudian ditentang secara kuat oleh Karl Marx dengan upaya mendorong penghapusan masyarakat berkelas. Dalam gagasan Marx sendiri, kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelas kapitalis dan kelas buruh. Ia bercita-cita atau berkeinginan bahwa kelas-kelas tersebut mesti dihapuskan sehingga setiap orang mendapat perlakukan dan hak yang sama. berdasarkan contoh ini, dapat dilihat bahwa sistem ide mempengaruhi perubahan budaya dan masyarakat.
Gagasan atau ide baru pun biasanya muncul dari seorang tokoh atau penggerak budaya yang mampu mempengaruhi serta membawa masyarakat menuju perubahan lebih baik. Mereka membaktikan diri menjadi seorang martir bagi terciptanya cita-cita perubahan budaya. Sejarah mencatat nama-nama individu luar biasa yang dianggap membawa perubahan masyarakat. Sebut saja Nabi Muhammad, yang merubah masyarakat Arab yang jahiliah menuju pencerahan (Islamiyyah). Marthin Lauther yang membawa perubahan dalam tubuh Kristiani. Imam Khomenei yang mengobarkan revolusi Islam Iran untuk mengusir kekuatan Amerika di Iran dan menanamkan budaya Syiah yang kuat kepada rakyat Iran.
Tokoh-tokoh kharismatik inilah yang paling membawa kemungkinan perubahan sosial dan budaya bisa terjadi. Walaupun tokoh-tokoh tersebut sudah mati, biasanya semangat perubahan yang mereka bawa masih tetap hidup di kalangan orang-orang yangcinta perubahan.
3.    Aturan
Perubahan budaya turut dipengaruhi oleh aturan. Aturan-aturan ini dapat berwujud tertulis dan tidak tertulis. Aturan yang tertulis biasa disebut hukum/peraturan, yang biasanya dibuat dan memiliki sanksi tegas. Sedangkan aturan tidak tertulis seringkali disebut dengan adat-istiadat (custom). Baik hukum/peraturan maupun adat-istiadat memuat dan mengatur pola perilaku masyarakat agar tercipta keselarasan atau harmonisasi.
Salah satu contoh bahwa perubahan budaya juga dipengaruhi aturan dapat dilihat dalam aturan yang dibuat pemerintah Belanda ketika menjajah Indonesia. Berdasarkan aturan Belanda, penduduk Indonesia waktu itu dibagi atas tiga golongan, yaitu golongan Eropa, Timur Asing dan Bumiputra (Indonesia). Dasar hokum yang mengadakan pembedaan tersebut tercantum dalam pasal 163 Indische Staatsregeling (IS). Adanya pembedaan ini mengakibatkan banyak orang Eropa dan Tionghoa yang mendapatkan kedudukan tingi dibandingkan dengan penduduk lokal. Akibatnya, budaya Eropa dan Tionghoa semakin merasuk dan berinteraksi dengan masyarakat lokal dan mengakibatkan perubahan-perubahan seperti akulturasi dan asimilasi. Salah satu contohnya adalah munculnya budaya Indis.

2. Jelaskan konsep kepribadian bangsa asking


Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
http://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/


1. Jelaskan tentang kebudayaan


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,pakaianbangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

[sunting]