Teori Neoklasik
Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya.
Organisasi adalah sekelompok orang dengan
tujuan bersama.
Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis
organisasi informal dan pengaruhnya pada
organisasi formal
Hugo Munsterberg
(Psychology and Industrial Efficiency)
merupakan jembatan penting antara
manajemen ilmiah dan perkembangan lebih
lanjut teori neoklasik.
Munsterberg menekankan adanya
perbedaan-perbedaan karakteristik individual
dalam organisasi.
Percobaan Hawthorne
Dilakukan di pabrik Hawthorne.
Pertama
Produktivitas naik bila tingkat penerangan dinaikkan/dalam keadaan
diawasi
Kedua
Sekelompok pegawai bekerja dalam ruangan khusus dan diawasi,
dilakukan secara periodik (periode istirahat, jam makan siang)
(setelah beberapa tahun) produktivitas tetap naik.
Pekerja, peneliti dan penyelia lebih penting dalam menentukan
produktivitas daripada pengubahan kondisi kerja
Studi Hawthorne memperkenalkan organisasi sebagai sistem terbuka
di mana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan
Kritik dan “Usul” pengubahan neoklasik pada tiang dasar teori
organisasi formal
Pengikut teori neoklasik adalah mereka yang
membahas kelemahan model klasik pada
perilaku organisasi tetapi tidak menentang
seluruh teori klasik.
Pembagian kerja
Teori neoklasik mengemukakan :
Melibatkan setiap orang dalam
pengambilan keputusan
Perluasan kerja orang dapat
memperluas kemampuan dan keahliannya
Manajemen bottom-up
Proses skalar
http://saintek.uin-suka.ac.id/file_kuliah/Lecture%202%20-%20Teori%20Organisasi%20Klasik.pdf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar